Kamis, 27 Mei 2021

MENGENAL TANAMAN BAMBU SEBAGAI PRODUK HASIL HUTAN BUKAN KAYU

 


Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang  60 cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam. Bambu diklasifikasikan ke lebih dari 10 genus dan 1450 spesies.  Spesies bambu ditemukan di berbagai lokasi iklim, dari iklim dingin pegunungan hingga daerah tropis panas.

Bambu termasuk dalam keluarga rumput-rumputan, yang dapat menjadi penjelasan mengapa bambu memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Hal ini berarti bahwa ketika bambu dipanen, bambu akan tumbuh kembali dengan cepat tanpa mengganggu ekosistem. Tidak seperti pohon, batang bambu muncul dari permukaan dengan diameter penuh dan tumbuh hingga mencapai tinggi maksimum dalam satu musim tumbuh (sekitar 3 sampai 4 bulan). Selama beberapa bulan tersebut, setiap tunas yang muncul akan tumbuh vertikal tanpa menumbuhkan cabang hingga usia kematangan dicapai. Lalu, cabang tumbuh dari node dan daun muncul. Pada tahun berikutnya, dinding batang yang mengandung pulp akan mengeras. Pada tahun ketiga, batang semakin mengeras. Hingga tahun ke lima, jamur dapat tumbuh di bagian luar batang dan menembus hingga ke dalam dan membusukkan batang. Hingga tahun ke delapan (tergantung pada spesies), pertumbuhan jamur akan menyebabkan batang bambu membusuk dan runtuh. Hal ini menunjukkan bahwa bambu paling  tepat dipanen ketika berusia antara tiga hingga tujuh tahun. Bambu tidak akan bertambah tinggi atau membesar batangnya setelah tahun pertama, dan bambu yang telah runtuh atau dipanen tidak akan digantikan oleh tunas bambu baru di tempat ia pernah tumbuh.

Pemanenan kayu

Bambu yang digunakan untuk kegiatan konstruksi harus dipanen ketika batang mencapai kekuatan tertingginya dan ketika kadar gula di dalam batang berada dalam kondisi terendah, karena keberadaan gula mempermudah bambu untuk diserang hama.

 

Manfaat

Bambu ini juga dimanfaatkan sebagai bahan ramuan rumah: tiang, dinding, lantai, langit-langit, atap; serta untuk konstruksi pelbagai bangunan lain termasuk jembatan. Berat jenis bambu tali berkisar antara 0,50-0,67. Bilah bambu yang diambil dari buluh berusia 3 tahun yang dikeringkan di udara (kadar air 15,1%) memiliki sifat-sifat mekanis, berturut-turut untuk bilah dengan buku dan tanpa buku, sbb.: keteguhan patah 87,5 N/mm² dan 74,9 N/mm²; keteguhan tekan sejajar arah serat 37,5 N/mm² dan 33,9 N/mm²; keteguhan geser 7,47 N/mm² dan 7,65 N/mm²; serta keteguhan tarik sebesar 299 N/mm². Bambu tali telah dimanfaatkan sebagai bahan papan serat.

Kandungan pati pada buluh berfluktuasi antara 0,24-0,71%, bergantung pada musim. Untuk mengurangi kadar pati dan meningkatkan keawetan bambu sebagai bahan bangunan, buluh-buluh ini direndam selama sekurang-kurangnya 30 hari dalam air yang menggenang atau yang mengalir lambat (misalnya di sawah). Sebelumnya, buluh harus dikeringkan lebih dulu dengan cara ditegakkan dan diangin-anginkan di bawah naungan, sampai menjadi kuning dan benar-benar kering.

Rebungnya pahit rasanya dan umumnya tidak dimakan. Sebagian orang merendamnya lebih dulu selama 3-4 hari dalam air atau dalam lumpur, sebelum dimasak.

Bambu tali tercantum dalam lontar usada, yakni kitab pengobatan kuno dari Bali. Disebutkan dalam lembar-lembar lontar tersebut, akar dan buluh bambu apus dapat digunakan untuk mengobati kencing manis dan meremajakan kulit. Uji laboratorium mendapatkan bahwa ekstrak akar dan buluh bambu tali mengandung asam-asam lemak, baik asam lemak jenuh seperti asam palmitatasam stearat dan lain-lain, maupun asam lemak tidak jenuh seperti asam oleat, serta pelbagai senyawa lainnya (kurkumenalimonenatoluena, dll.) Sementara itu ekstrak daun bambu tali diketahui memiliki sifat menghambat aktivitas bakteria Escherichia coli penyebab diare.

 

Kelebihan Bambu :

1.  Ramah gempa

Bambu memiliki serta melampaui kekuatan daya tarik baja dengan diameter yang sama

2.  Tahan angin

Ketahanan terhadap angin juga bias di tingkatkan dengan bermain pada bukaan  atap. Pada bambu banyak celah fleksibel yang bias di lalui angin.

3.  Mudah di temukan

Bahan ini mudah di dapat karena tidak memerlukan waktu lama untuk panen. Sementara kayu lebih mahal dan langka karena harus menunggu selama puluhan tahun agar cukup kuat untuk bias di gunakan sebagai bahan bangunan

4.  Tanaman bambu hidup lebih lama

Di bandingkan dengan bahan kayu, bahan bambu dapat hidup lebih lama. Ketika batang batang bambu di panen, maka tanaman induknya tidak lantas langsung mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar