Tanaman Sengon adalah sejenis pohon anggota suku Fabaceae yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi. Pohon sengon mampu mencapai tinggi 30 sampai 45 meter dengan diameter batang sekitar 70 sampai 80 cm. Pohon sengon memiliki berat jenis rata-rata 0,33 dan tergolong ke dalam kelas awet IV sampai V. Batang tanaman sengon berbentuk bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Tanaman yang satu ini memiliki akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggangnya dapat tumbuh menancap tanah cukup kuat. Sedangkan akar serabutnya tergolong tidak terlalu banyak.
Tanaman Sengon solomon akhir-akhir ini begitu banyak digemari karena harga jualnya yang cukup tinggi. Profit yang bisa didapat dari budidayan tambang emas hijau ini begitu menarik banyak minat orang untuk membudidayakannya. Oleh karena itu, Untuk Menghasilkan pohon sengon solomon yang berkualitas tentunya harus memperhatikan beberapa hal dalam budidya cara budidaya pohon sengon solomon.
5 CARA SUKSES BUDIDAYA TANAMAN SENGON AGAR MAMPU TUMBUH SUBUR DAN TINGGI
1. PEMILIHAN BIBIT
a. Tahapan Penyemaian dengan Benih Sengon
Kegiatan penaburan benih sengon dilakukan dengan maksud untuk memperoleh prosentase kecambah sengon yang maksimal dan menghasilkan kecambah sengon yang sehat. kualitas kecambah sengon ini akan mendukung terhadap pertumbuhan bibit sengon, kecambah sengon yang baik akan menghasilkan bibit sengon yang baik pula dan hal ini akan dapat membentuk tegakan pohon sengon yang berkualitas.
b. Mendapatkan bibit Sengon solomon Unggul.
Selain
budidaya pohon sengon dari benih, anda juga dapat melakukan budaidaya tanaman
sengon dari membeli bibit sengon
yang
sudah dalam bentuk pohon. . cara ini diambil untuk efisiensi waktu dan tenaga
serta untuk pengurangi resiko tanaman mati pada tahan penyemaian. Pilihlah
bibit tanaman sengon solomon yang berkualitas.
2. PENYIAPAN LAHAN
Penyiapan lahan pada prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuhan pengganggu dengan tujuan untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dibudidayakan. Cara pelaksanaan persiapan lahan dimulai dari pembukaan lahan, pembersihan lahan dengan membuat lubang untuk tanaman sengon.
a. Pembersihan lahan, yaitu berupa kegiatan penebasan terhadap semak belukar dan padang rumput. Selanjutnya ditumpuk pada tempat tertentu agar tidak mengganggu ruang tumbuh tanaman.
b. Pengolahan tanah, dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah dengan cara mencanggkul atau membajak (sesuai dengan kebutuhan).
c. Pembuatan lobang tanam, lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm tepat pada ajir yang sudah terpasang.
3. TAHAP PENANAMAN
Masukkan pupuk Kompos+NPK 2,5 gr (campur) sebagai pupuk dasar diendapkan dilubang setinggi 30 cm (dapat langsung tanam atau 3-7 hr kemudian baru tanam). Kemudian masukkan bibit yang polibagnya sudah dibuka/disobek kedalam,dudukan yang benar/rata,lalu isi tanah kompos sebagai penutup akar dengan tanah setinggi 20 cm (jangan terlalu dipadatkan),hingga tersisa lubang 10 cm sebagai kantong air. Akan memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan sengon solomon.
Penanaman bibit sengon, pelaksanaan kegiatan penanaman sengon harus dilakukan secara hati – hati agar bibit sengon tidak rusak dan penempatan bibit sengon pada lobang tanam harus tepat ditengah-tengah serta akar bibit sengon tidak terlipat, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit sengon selanjutnya.
4. TAHAP PEMELIHARAAN
Didalam pemeliharaan tanaman pohon sengon diperlukan beberapa hal untuk menunjang pertumbuhan pohon sengon solomon. kegiatan pemeliharaan yang dilakukan berupa kegiatan : Penyulaman, Penyiangan, Pendangiran, Pemangkasan, dan Penjarangan.
a. Penyulaman
Penyulaman merupakan proses penggantian tanaman sengon yang mati atau sakit dengan tanaman sengon yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit sengon yang baik disertai pemeliharaan yang intensif.
b. Penyiangan
Kegiatan penyiangan dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman penggagu dengan cara membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman sengon, agar kemampuan kerja akar sengon dalam menyerap unsur hara dapat berjalan secara optimal.
Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh.
c. Pendangiran,
Kegiatan Pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman sengon dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.
d. Pemangkasan
yaitu melakukan pemotongan cabang pohon sengon yang tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman).
e. Penjarangan
penjarangan dilakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman sengon yang tinggal. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman sengon berumur 2 dan 4 tahun, Penjarangan pertama dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang ditebang 332 pohon per hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang setiap hektarnya dan penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada ( 400 pohon/ha ) dan sisanya 600 pohon sengon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa yang akan ditebang pada akhir daur. Cara penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem “untu walang” (gigi belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap barisan dan lajur penanaman. Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun.
5. PENANGGULANGAN PENYAKIT
a. Penyakit Karat Tumor /karat puru
Penyakit karat tumor /karat puru (gall rust), merupakan salah satu penyakit yang berbahaya pada tanaman sengon. Penyebab penyakit karat tumor/karat puru pada tanaman sengon adalah jamur karat (Uromycladium tepperianum). Infeksi dapat terjadi pada biji, semai maupun tanaman dewasa tanaman di lapangan. Semua bagian tanaman meliputi pucuk, cabang, ranting, daun, batang, bunga dan biji dapat terinfeksi oleh jamur tersebut. Dampak penyakit meluas pada semai sampai tanaman dewasa, mulai dari menghambat pertumbuhan sampai mematikan tanaman.
b. Gejala dan serangan
Serangan karat tumor/karat puru ditandai dengan terjadinya pembengkakan (gall) pada ranting/cabang, pucuk-pucuk ranting, tangkai daun dan helai daun. Gall ini merupakan tubuh buah dari jamur.
c. Pencegahan dan pengendalian
1. Pencegahan
Untuk serangan karat tumor/karat
puru di persemaian: yang menunjukkan gejala-gejala serangan harus segera
dicabut dan dimusnahkan/dibakar dan Pemeliharaan tanaman dengan pemberian pupuk
dan penjarangan tanaman.
2. Pengendalian
Menghilangkan gall
dan bagian tanaman yang terserang sedini mungkin, sebelum galll membesar dan
berwarna coklat. Langkah yang dilaksanakan untuk mematikan sel-sel penyakit
karat tumor sebagai berikut :
1. Cara Kimiawi : spirtus, larutan/bubur garam, larutan/bubur belerang
a. Spritus :
Bagian tanaman yang terserang dibersihkan dengan cara mengelupas gall tersebut dari batang/cabang/pucuk. Selanjutnya bagian tersebut dismprot/dioles dengan spirtus.
b. Larutan/bubur garam :
5 kg kapur + 0,5 kg garam + air 5-10 liter diaduk-aduk sampai rata. Bagian tanaman yang terserang dibersihkan dari gallnya, kemudian disemprot/dioles dengan larutan/ bubur garam.
c. Larutan/bubur belerang :
1 kg kapur + 1 kg belerang + air 10-20 liter diaduk-aduk sampai rata. Bagian tanaman yang terserang dibersihkan dari gallnya, kemudian bagian tersebut disemprot/dioles larutan /bubur belerang.
2. Cara mekanik :
Memotong pucuk, cabang ranting yang ditumbuhi gall. kemudian disemprot/disiram dengan sprirtus atau larutan/bubur garam atau larutan/bubur belerang atau kemudian dibakar atau dipendang dalam tanah. sebagai catatan : jangan memotong pucuk, cabang, ranting yang ditumbuhi gall dan dibuang disembarang tempat, karena akan menyebarkan spora penyakit karat tumor lagi.
3. Cara Rotasi Tanaman:
Menghindari penanaman sengon untuk sementara, terutama di dataran tinggi yang berkabut. Penggantian sengon sebagai tanaman pokok, dengan tanaman cepat tumbuh dan menghasilkan.