Pohon sengon (paraserianthes falcataria) adalah jenis tanaman yang dapat tumbuh di sebaran iklim yang luas, tetapi banyak terdapat di daerah tropis, tingginya bisa mencapai 30 hingga 45 meter. Pohon sengon juga dapat hidup di berbagai kondisi tanah seperti hutan primer, hutan hujan dataran rendah, hutan pegunungan, padang rumput, dan bahkan sepanjang pinggi dekat jalan. Pohon sengon memiliki karakter akar tunggang berbentuk bulat tidak berbanir, kulit tidak beralur, berwarna putih dan tidak mengelupas.
Selain itu, kayu pohon sengon merupakan salah satu bahan yang bagus untuk industry karena kecepatan pertumbuhannya yang baik. Kayu yang dihasilkan dari pohon sengon juga berkualitas, dimana kayunya padat, berserat lurus, agak kasar dan tidak mudah diserang rayap tanah karena kandungan zat ekstraktif dalam kayunya. Ada dua jenis pohon sengon yang memiliki kualitas lebih tinggi daripada yang lainnya, yaitu sengon laut dan sengon putih.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN POHON SENGON
Faktor tersebut terdiri dari 2 jenis, yaitu faktor yang dapat dikendalikan dan faktor yang sulit atau bahkan tidak bisa dikendalikan.
1. Faktor yang dapat dikendalikan antara lain:
· Bahan tanaman (bibit)
· Pengolahan tanah
· Persiapan dan penanaman
· Pemupukan
· Perawatan lainnya
· Alat dan bahan produksi (pestisida, pupuk, dan lainnya)
2. Faktor yang sulit atau tidak dapat dikendalikan antara lain:
· Hama dan penyakit terutama penyakit rebah semai, busuk akar, dan karat tumor
· Iklim yang ekstrim seperti curah hujan, angin, kelembapan, dan intensitas matahari
· Topografi ekstrim
CARA MERAWAT POHON SENGON
1. Jarak Tanam
Jarak tanam untuk masing-masing tujuan produksi kayu sengon berbeda-beda. Berikut adalah daftarnya:
· Kayu pulp: jarak tanam 3 x 3 meter
· Kayu pertukangan: jarak tanam 6 x 6 meter pada lahan subur
· Kayu bulat premium: jarak tanam 10 x 1 meter
· Monokultur: jarak tanam 2 ½ x 3 meter untuk 1,7 batang/Ha atau jarak tanam 3 x 3 meter untuk 1 hingga 1,2 batang/Ha
· Tumpangsari: jarak tanam 5 x 5 meter untuk 400 batang/Ha atau Jarak tanam 3 x 6 meter untuk 555 batang/Ha
2. Penyulaman
Kegiatan penyulaman merupakan penggantian bibit sengon yang mati atau rusak dengan bibit baru. Biasanya penyulaman dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada penanaman setelah 2 – 4 minggu dan setelah 1 tahun. Biasanya penyulaman dilakukan pada pagi hari atau saat musim hujan. Sebaiknya, bibit baru yang digunakan untuk penyulaman memiliki umur yang sama supaya pertumbuhan bibit tetap seragam
3. Penyiangan
Penyiangan adalah kegiatan pengendalian tanaman penggangu seperti gulma dan alang-alang dengan cara menghilangkan atau memotongnya. Penyiangan bisa dilakukan dengan tangan atau dengan herbisida dengan dosis yang sesuai.
4. Pemupukan
Pemupukan merupakan faktor yang penting sebagai salah satu cara merawat pohon sengon berumur 1 tahun agar cepat besar.
· Sampai sengon berumur 1 tahun
Pemupukan dilakukan 2 bulan sekali dengan menggunakan pupuk npk/phonska dengan dosis 30 gram per tanaman. jangan sampai tanaman kekurangan unsur npk. caranya dengan menggali lubang melingkari batang pada batas terluar pohon, beri pupuk pada lubang, dan timbun kembali.
· Saat sengon berumur 2 tahun
Pemupukan dilakukan dengan jarak waktu yang diperpanjang. pupuk dilakukan setiap 4 bulan sekali dengan pupuk npk/phonska dengan dosis 50 gram per tanaman. pupuk diberikan dengan membuat lubang melingkari batang dengan jarak 1,5 meter dari batang lalu tutup kembali dengan tanah.
· Saat sengon berumur 3 tahun
Pemupukan cukup dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan pupuk npk/phonska dan dengan dosis 100 gram per tanaman.
· Setelah berumur lebih dari 3 tahun
Pupuk diberikan setiap setahun sekali dengan takaran 200 gram per tanaman. pupuk yang digunakan berupa npk/phonska.
5. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan supaya pohon terbebas dari cabang dan memudahkan pemanenan. Selain itu, pemangkasan berguna untuk mengurangi penyakit jamur. Pemangkasan dilakukan pada pohon yang sudah berumur 1 tahun dan dilakukan setiap seahun sekali. Gunakan gergaji yang tajam supaya tidak merusak kayu utama. Saat melakukan pemangkasan, jangan sisakan cabang sama sekali karena akan mengakibatkan cacat pada kayu dan hindari pemangkasan hingga kulit kayu terkelupas. Pemangkasan dihentikan ketika pohon yang bebas cabang sudah memili tinggi lebih dari 6 meter.
6. Penjarangan
Penjarangan adalah tindakan menebang pohon bertujuan menurunkan kerapatan tanam untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih bagi tanaman yang disisakan. Pada umur 2 atau 3 tahun menyisakan 600 pohon/Ha, akan diperoleh kayu hasil penjarangan dengan diameter 15 cm. Pada umur 4 tahun, akan diperoleh kayu hasil penjarangan dengan diameter 20 cm, menyisakan 400 pohon/Ha. Penjarangan dilakukan dengan sistem selektif sistematik dan kriteria tanaman yang dijarangi yaitu yang pertumbuhannya tidak baik atau terserang hama penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar