Daya dukung lingkungan terutama Daerah Aliran Sungai (DAS) semakin menurun seiring dengan meningkatnya pola-pola pemanfaatan lahan oleh masyarakat yg kurang tepat, tidak mengikuti kaidah konservasi tanah dan air. Keadaan ini menjadi salah satu penyebab lahan kritis terutama di kawasan budidaya yang berfungsi lindung dan berdampak memicu bencana banjir, longsor, dan kekeringan.
Konservasi Tanah dan Air salah satu upaya pelestarian alam yang pada dasarnya ditujukan untuk pengendalian proses erosi dan sedimentasi serta untuk memelihara keberadaan dan ketersediaan air sesuai fungsi dan manfaatnya. Prinsip yang diperlukan dalam konservasi tanah dan air dengan metode sipil teknis adalah :
1. Mengusahakan agar kapasitas infiltrasi tanah tetap besar sehingga jumlah aliran permukaan dapat dikurangi
2. Mengurangi laju aliran permukaan sehingga daya pengikisannya terhadap permukaan rendah dan material yang terbawa aliran dapat diendapkan
3. Mengatur kemiringan lereng/alur/sungai guna mengurangi kecepatan aliran sehingga, mengendalikan laju sedimen
Kegiatan Peningkatan Peran serta masyarakat
dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan telah di laksanakan di Desa
Pagerukir Kec. Sampung Kab. Kabupaten
Ponorogo
oleh KTH Argo Pager Gumolong Lestari dengan membuat bangunan Small Gully Plug
(SGP) sebanyak 2 Unit dengan sumber Anggaran
dari Swadaya Masyarakat dan Pemerintah Desa. Kegiatan pembuatan bangunan Small
Gully Plug (SGP) dimulai Bulan Agustus dan selesai bulan Oktober 2023.
Small Gully Plug (SGP) adalah bangunan konservasi berupa susunan batu dalam kawat bronjong yang terletak melintang alur anak sungai / parit untuk menahan endapan lumpur sehingga tebing parit akan lebih rendah atau tidak terlalu dalam sehingga bahaya tanah longsor dapat di hindarkan.
Tujuan di bangunnya gully Plug di Desa Pagerukir Kec. Sampung Kab, Ponorogo adalah untuk memperbaiki lahan yang rusak berupa jurang akibat gerusan air guna mencegah terjadinya jurang yang semakin besar sehingga erosi dan prose sedimentasi terkendali.
Oleh karena itu maka pembangunan Gully Plug tentu sangatlah penting untuk menjaga agar kondisi lahan tetap terjaga. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun gully plug yaitu
a) Lahan dengan kemiringan 30%
b) Daerah dikategorikan sebagai lahan kritis
c) Daerah tangkapan air minimum 10 hektare
d) Lebar kedalaman parit/jurang sebesar 3x3 meter
e) Panjang parit/jurang sebesar 250 meter
f) Kemiringan parit/jurang sebesar 5%
Semoga dengan terlaksanannya pembangunan 2 Unit Small Gully Plug di Desa Pagerukir Kec. Sampung Kab. Ponorogo dapat memberikan banyak manfaat dalam hal :
1. Memperbaiki lahan yang rusak akibat gerusan air sehingga terjadi jurang/parit
2. Mencegah bertambah luasnya kerusakan lahan akibat terjadinya jurang/parit yang semakin lebar
3. Mengendalikan erosi dan lumpur, endapan, serta air dari daerah atas sehingga dapat mengendalikan hilir dari sedimentasi dan banjir
4. Memperbaiki kondisi tata air di sekitarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar