Jumat, 28 Januari 2022

MANFAAT BAMBU SEBAGAI TANAMAN KONSERVASI


Pemanfaatan tanaman bambu di Indonesia telah berlangsung sangat lama. Masyarakat pedesaan kita sejak zaman dahulu sudah menggunakan bambu untuk berbagai keperluan penunjang hidup, seperti membuat rumah atau perabotan rumah tangga. Namun tanaman ini sebenarnya tidak hanya bisa mendatangkan manfaat ekonomi belaka. Bambu juga punya potensi besar untuk dijadikan sebagai tanaman konservasi lingkungan.
Salah satu keunggulan bambu sebagai tanaman konservasi lingkungan adalah kemampuannya dalam menjaga ekosistem air. Sistem perakaran tanaman bambu sangat rapat. Akar-akarnya menyebar ke segala arah, baik menyamping atau pun ke dalam. Lahan tanah yang ditumbuhi rumpun bambu biasanya menjadi sangat stabil. Tak mudah terkena erosi. Oleh karena itu air juga lebih mudah menyerap ke dalam tanah yang ditumbuhi tanaman tersebut.
Bambu merupakan teknologi kapiler dari alam yg paling canggih, sebagai peresap dan menyimpan air, buktinya di setiap kerimbunan hutan Bambu pasti terdapat mata air yg keluar konstan dan stabil biarpun di musim kemarau. Bambu mampu melepas 35 persen oksigen dan merupakan tumbuhan yang sangat berguna dalam menghijaukan tanah-tanah yang tidak produktif atau telah terdegradasi.
Perkebunan bambu juga memberikan manfaat yang luas, tumbuh cepat dan dapat di panen dalam waktu singkat. Bambu dapat menjadi panel, lantai, bio-fuel, furnitur dan kebun bambu itu sendiri dapat menjadi lokasi “carbon catchment” yang memiliki nilai ekonomi. Bambu memiliki image sangat bagus yaitu “bamboo is the green material”
Sebagai tanaman jenis rumput-rumputan, bambu juga memiliki batang yang kuat dan lentur. Tanaman ini tahan dari terpaan angin yang kuat. Karakter tersebut membuat bambu sangat cocok dijadikan tanaman penghijauan, terutama di daerah aliran sungai (DAS). Tanaman bambu sebenarnya juga mempunyai sifat tahan kekeringan. Kemampuannya untuk tumbuh di lahan curam — pada ketinggian antara satu hingga seribu lima ratus meter di atas permukaan laut — juga bagus sehingga sangat berguna untuk menahan tanah dari kelongsoran.
Bambu juga merupakan salah satu jenis tanaman perintis, sehingga untuk tumbuh tidak membutuhkan persyaratan tumbuh yang teramat rumit sebagaimana tanaman lain. Adapun syarat tumbuh yang baik untuk pertumbuhan bambu adalah sebagai berikut : (1)  pada semua jenis tanah terutama jenis tanah dengan tekstur berpasir sampai berlempung, berdrainase baik,   pH tanah yang dikehendaki antara 5,6 – 6,5; (2)  pada dataran rendah maupun dataran tinggi  hingga ketinggian 1.500 m dpl; (3) dengan iklim tipe A hingga C (Schmidt – Ferguson) dengan suhu udara 270   – 360 C dan kelembaban udara ± 80 %, walaupun demikian bambu dapat tumbuh di lahan sangat kering  dengan  tipe  iklim  D
Perbanyakan tanaman bambu yang biasa dilakukan adalah dengan  cara vegetatif  melalui  stek  batang  atau  stek  rhizoma. Adapun  untuk mendapatkan bibit secara massal dalam waktu relatif singkat  dengan  cara  mudah  dan  biaya  murah  adalah  dengan menggunakan metoda perbanyakan cangkokan cabang/ranting. Bahan untuk mencangkok berupa kantong plastik bening ukuran 0,5 kg dengan media sabut kelapa. Sabut direndam air, lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik,. setelah dipadatkan dan ujungnya diikat, kantong berisi media disayat sebagian. Pangkal cabang yang akan dicangkok dimasukkan ke bagian yang tersayat lalu diikat erat-erat. Dalam  waktu  kurang  dari  satu  bulan  akar  sudah  tumbuh,  dan cabang baru bisa diambil setelah akar yang kelihatan pada bungkus plastik itu berwarna coklat,  ujung cabang dipotong tinggal 1,5 meter sebelum disemai di polybag.
Sayangnya, meski punya potensi besar sebagai tanaman konservasi lingkungan maupun sebagai tanaman produktif lainnya, berbagai varietas tanaman bambu di Indonesia pada saat ini dalam kondisi terancam punah. Berbagai jenis tertentu dari tanaman ini hanya bisa ditemui di daerah-daerah tertentu
Kebutuhan akan tanaman bambu yang sangat besar untuk kepentingan ekonomi, serta kurangnya upaya budi daya bambu, membuat bambu semakin menjadi tanaman langka di Indonesia. Upaya budi daya secara massal perlu dilakukan. Salah satu upaya budidaya bambu yang bisa dilakukan adalah dengan menjadikan bamboo sebagai tanaman konservasi lingkungan, terutama untuk menambah cadangan air tanah. Sebagai tanaman perintis, bambu mudah ditanam di berbagai jenis dan tekstur tanah. Perawatannya juga relatif mudah dan murah. Berbagai keistimewaan itu membuat bambu sangat sesuai dijadikan sebagai tanaman penting untuk mendukung berbagai upaya konservasi lingkungan di Indonesia