Senin, 12 Juli 2021

BUDIDAYA LEBAH TRIGONA SP

A.  PENDAHULUAN
 
 
    Usaha perlebahan mempunyai peluang yang sangat baik untuk dikembangkan di masyarakat pedesaan, karena wilayah Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam hayati yang mendukung agribisnis tersebut, berupa beragamnya jenis lebah, beragamnya jenis tumbuhan sebagai sumber pakan lebah maupun sumber getah serta kondisi lingkungan tropis yang sangat mendukung keberlanjutan dan perkembangan kehidupan lebah.

Manfaat yang dapat diperoleh dari pengembangan usaha perlebahan lebah Trigona, sp antara lain dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha dari hasil-hasil budidaya perlebahan yang berupa madu, polen propolis, dan koloni lebah; produk perlebahan mendukung pemenuhan gizi masyarakat dan mendukung  upaya pelestarian sumberdaya alam yang berperan penting dalam membantu proses penyerbukan tanaman.

Jenis lebah yang cukup potensial untuk dibudidayakan adalah lebah Trigona sp. Walaupun produksi madunya tidak sebanyak keluarga lebah Apis sp, namun produksi raw propolisnya (bahan propolis) cukup banyak, Lebah Trigona sp. terkenal ramah pada manusia karena tidak memiliki sengat (stingless bee) juga mudah beradaptasi pada lingkungan baru. 

      B . PRODUK LEBAH TRIGONA SP 

Produk perlebahan yang dihasilkan oleh lebah madu Trigona sp. Yang memiliki nilai ekonomi dan diminati pasar diantaranya adalah madu, beepollen, dan propolis.

C. KEUNGGULAN LEBAH TRIGONA SP

Keunggulan Budidaya Lebah Trigona sp.Keunggulan Budidaya Lebah Trigona sp. Budidaya lebah Trigona spp relatif lebih mudah dibandingkan lebah madu jenis Apis. Keunggulan budidaya Trigona spp antara lain:

  • Dapat dilakukan secara menetap
  • Tidak perlu pemeliharaan secara intensif
  • Variasi sumber pakan beragam
  • Tidak menyengat
  • Tidak memerlukan perawatan khusus
  • Relatif tahan hama penyakit & tidak ada masa paceklik
  • Mudah beradaptasi dengan lingkungan baru

 D. TEHNIK BUDIDAYA LEBAH TRIGONA SP

1.    MENDAPATKAN KOLONI INDUKAN

 Koloni indukan Trigona sp. dapat dicari di pembudidaya Lebah Trigona atau melakukan pencarian koloni di hutan dan sekitar kebun. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mencari bakalan koloni di hutan adalah:

  •  Lihatlah aktivitas lebah yang hilir mudik di sekitar sarang
  • Perhatikan aktivitas lebah yang sedang mengambil nektar, pollen dan getah
  • Lakukan pelukaan batang pohon untuk memancing Trigona mengambil getah
  • Perhatikan batang pohon/bambu & diantara batu yang berlubang dan berongga
  • Lubang  ukuran 1-2 cm dikeliling getah kering berwarna coklat kehitaman (pintu keluar masuk lebah)
  • Tutup pintu keluar masuk lebah gotong kayu / bambu bagian sarang

 2.  PEMBUATAN DAN PENEMPATAN STUP


      
Stup atau rumah lebah dibuat agar lebah aman/nyaman betah tinggal disarangnya dan memudahkan pemanenan produk perlebahan. Karena itu bahan dan bentuknya pun berbeda-beda di setiap wilayah. Namun secara umum prinsipnya  sama yaitu memanfaatkan bahan lokal, aman, nyaman dan tahan lama

  • Bahan stup: umumnya papan kayu kering, tidak berbau, bebas bahan kimia dan memiliki kekuatan/keawetan baik.
  • Ukuran 32 x 20 x 15 cm (kotak bertingkat : kotak bawah untuk koloni dan kotak atas untuk produksi madu, polen dan propolis). Ukuran 32 x 15 x 15 cm (kontak tunggal: tempat koloni dan produksi madu, polen dan propolis.
  • Stup ditempatkan pada lokasi yang teduh terlindung sinar matahari langsung dan air

 3.  PEMINDAHAN KOLONI LEBAH TRIGONA

 

 

Umumnya ruang pada sarang alami relatif sempit, sehingga untuk keperluan budidaya, koloni yang diperoleh dari alam perlu dipindahkan ke stup yang baru atau modifikasi stup. Langkah pemindahan koloni lebah Trigona :

  • Siapkan koloni yang diperoleh dari alam dan siapkan tempat sarang baru (stup kosong
  • Buka sarang koloni tersebut dengan cara membelah kayu atau bilah bambu
  • Pastikan lebah ratu serta seluruh koloni dan bagian telur termasuk sebagian polen secara perlahan di pindahkan ke  stup baru
  • Tutup stup tempelkan lem getah propolis dari sarang lama pada lubang pintu keluar-masuk, agar lebah mengenal stup barunya.

 4.  PEMELIHARAAN

Selama proses budidaya lebah Trigona sp, kegiatan pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah

  • Pembersihan stup dan sekitarnya dari kotoran, untuk menghindari pengganggu lebah datang
  • Menjaga lebah madu Trigona dari gangguan serangga lain seperti semut, laba-laba dan tawon liar. Jauhkan dari unggas terutama ayam
  • Pengecekan koloni lebah setiap dua pekan atau setiap bulan untuk memastikan perkebangan dan kesehatannya.

 5.  PEMELIHARAAN LOKASI BUDIDAYA

Pemilihan lokasi merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam pengembangan budidaya, selain kondisi iklim beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya lebah Trigona adalah :

  • Tersedia sumber pakan yang memadai : Semua jenis tanaman berbunga yang menghasilkan nektar (makanan lebah) dan serbuk sari (makanan anakan lebah) serta menghasilkan getah (untuk membangun dan melindungi sarang) dengan jumlah seimbang
  • Kebutuhan air tercukupi : Air digunakan oleh lebah Trigona untuk menstabilkan suhu di dalam stup dan untuk mengencerkan madu ketika memberi makan larva lebah. Air diperoleh dari embun yang nempel di daun atau sumber air lainnya.
  • Jauh dengan pertanian yang menggunakan pestisida : Kontaminasi pestisidapada produk perlebahan terutama madu, polen dan propolis akan menurunkan kualitas dan khasiat produk tersebut.

 6.  PEMANENAN

Pada kondisi ideal ketika koloni lebah sehat, sumber pakan melimpah dan tidak terdapat gangguan, periode waktu panen per tiga bulan. Sarang yang sudah mulai penuh oleh madu dan bee bread (polen) dapat dilihat dari aktivitas lebahnya yang agresif menyerang & cenderung.

     Tahapan pemanenan sebagai berikut :

  • Panen dilakukan ketika menjelang akhir musim bunga
  • Alat panen :penanpung madu (dandang tiris), penampung polen dan propolis, pisau sayat, sendok saringan dan masker
  •  Panen higienis menggunakan peralatan yang bersih dengan sistem tiris (tanpa diperas)
  • Pastikan lebah ratu tidak terangkat
  •  Ambil dan pisahkan bagian madu dan pollen
  • Sisakan sebagian sarang berisi madu dan bee bread  sebagai cadangan makanan koloni lebah
  • Tutup rapat kotak sarang tempatkan diposisi semula
  • Buka kantong madu dan tiriskan pada tempat tertutup
  • Keluarkan bee bread (polen) dengan menyayat kantongnya dan simpan siap untuk di keringkan
  • Madu disaring masukan ke tempat penampungan tertutup untuk dikemas dalam botol.
  • Ampas perasan kulit kantong bee bread dan kulit kantong madu siap untuk diproses menjadi propolis