Selasa, 25 Agustus 2020

KONSERVASI TANAH DAN AIR MELALUI METODE MEKANIK


Tanah dan air adalah sumber daya alam utama yang menjadi penyokong seluruh kehidupan makhluk hidup di bumi. Diperlukan konservasi terhadap 2 komponen penting tersebut apabila terjadi kerusakan. Sebab dua sumber daya tersebut rentan mengalami degradasi dan kerusakan, terutama akibat aktivitas manusia seperti kegiatan pertanian, perumahan, infrastruktur dan industri.
Jika tanah dan air mengalami kerusakan, maka tidak akan memberikan manfaat yang dapat menopang kehidupan. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya konservasi tanah dan air untuk menjaga kualitas tanah dan air agar dapat digunakan secara berkelanjutan. Konservasi ini umumnya dilakukan di daerah aliran sungai dan lahan-lahan kritis.
Konservasi tanah dan air atau seringkali disebut KTA merupakan suatu tindakan pengawetan terhadap kualitas dan kuantitas tanah dan air. KTA menjadi sangat mendesak dilakukan di berbagai DAS prioritas di Indonesia mengingat kerap terjadinya berbagai bencana alam hidrometeorologis, seperti banjir, banjir bandang, dan longsor.

1.     PENGERTIAN KONSERVASI TANAH DAN AIR
Konservasi Tanah adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah.
Konservasi Air adalah upaya penyimpanan air secara maksimal pada musim penghujan dan pemanfaatannya secara efisien pada musim kemarau

2.     MENGAPA KTA PENTING DILAKUKAN
     Konservasi tanah dan air merupakan suatu hal yang sangat penting. Intinya KTA ini bertugas untuk memelihara tanah dan air dari kerusakan. Kerusakan yang dapat terjadi pada tanah di antaranya adalah:
  •  Hilangnya unsur hara dan bahan organik di daerah perakaran tanah
  • Terakumulasinya garam di daerah perakaran (salinisasi) atau secara sederhana disebut juga pengumpulan senyawa beracun bagi tanaman
  • Jenuhnya air tawar pada akar atau batang bagian bawah suatu tanaman
  •  Erosi
Sedangkan jenis-jenis kerusakan yang dapat terjadi pada badan air adalah:
  • Mengeringnya mata air akibat volme air tanah yang semakin sedikit
  •  Menurunnya kualitas air akibat adanya sedimen hasil erosi
  • Tercampurnya limbah
  • Masuknya unsur hara pada badan air sehingga terjadi eutrofikasi
Permasalahan-permasalahan yang terjadi di tanah maupun air tersebut dapat diatasi salah satunya dengan menggunakan teknik konservasi tanah dan air.

3.     TUJUAN KONSERVASI TANAH DAN AIR
Tujuan dari kegiatan konservasi tanah sendiri adalah untuk mencegah erosi, memperbaiki tanah yang rusak, serta memelihara dan meningkatkan produktivitas tanah agar dapat digunakan secara berkelanjutan. Sedangkan tujuan dari kegiatan konservasi air adalah :
  • Menjamin ketersediaan air untuk generasi mendatang
  • Penghematan energi yang cukup besar untuk pemompaan air, pengiriman, dan fasilitas pengolahan air limbah
  • Konservasi habitat yaitu penggunaan air oleh manusia yang diminimalisir untuk membantu mengamankan simpanan sumber air bersih untuk habitat liar lokal dan penerimaan migrasi aliran air.

4.     METODE KONSERVASI TANAH DAN AIR
1.  Metode Vegetatif
      Menggunakan tanaman/tumbuhan/sisa-sisa tanaman
2. Metode Mekanik
     Perlakuan fisik terhadap tanah (bangunan pencegah erosi)
3. Metode Kimia
             Menggunakan bahan-bahan kimia sintetis maupun alami.
Dicampurkan ke tanah untuk pembentukan struktur  tanah.

5.     METODE KONSERVASI TANAH DAN AIR SECARA MEKANIK
Teknik konservasi tanah secara mekanis atau disebut juga sipil teknis adalah upaya menciptakan fisik lahan atau merekayasa bidang olah lahan pertanian hingga sesuai dengan prinsip konservasi tanah sekaligus konservasi air. Metode konservasi ini berfungsi :
  1. Mengurangi/memperlambat aliran permukaan.
  2. Meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
  3. Menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak.
  4. Memperbesar dan memperbaiki infiltrasi air ke dalam tanah. Penyediaan air bagi tanaman.
  Metode mekanik dalam KTA dapat berupa:
  1. Pengolahan tanah
  2. Guludan (pematang tanah yang dibuat sejajar garis kontur)
  3. Teras
  4. Penghambat (cek dam)
  5. Waduk
  6. Rorak (saluran air buntu untuk menangkap sedimen dan mengurangi laju aliran air)
  7. Perbaikan drainase
  8. Irigasi
  9. Sumur Resapan
 Konservasi tanah dan air atau seringkali disebut KTA merupakan suatu tindakan pengawetan terhadap kualitas dan kuantitas tanah dan air. KTA menjadi sangat mendesak dilakukan di berbagai DAS prioritas di Indonesia mengingat kerap terjadinya berbagai bencana alam hidrometeorologis, seperti banjir, banjir bandang, dan longsor